Cinta Dalam Diam

jika kamu belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintailah ia dalam diammu ..
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..

kau ingin memuliakan dia,dengan tidak mengajakanya menjalin hubungan yang terlarang,.
kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya ..
sebab kau tahu cinta sucinya hanya pada sang Penciptanya ..
karena dengan diam mu akan memuliakan kesucian diri dan hatimu ..

menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cintai adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ..
jangan pernah kau ragu akan hal itu ..

karena ALLAH swt yang tahu apa dan siapa yang terbaik untukmu ..

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ??
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ..

Subhanallah begitu indah kisah itu bukan ..
Dan kita semua pasti menginginkan untuk memiliki kisah seperti itu ..
Cinta yang bersatu atas nama cinta pada ALLAH swt ……………

karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..
kekuatan harapan dan do’a yang selalu kita panjatkan supaya mendapatkan yang terbaik dunia dan akherat ..

hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya ??

 

dan jika memang ‘cinta dalam diammu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,biarkan ia tetap diam ..
Diammu itu lebih baik dan biarkan hanya kamu dan Sang Pemilik hatimu yang tahu akan cinta itu ..

jika dia memang bukan milikmu,toh Allah..
melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ..

biarkan ‘cinta dalam diammu’ itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ..
karena percayalah semuanya akan indah bila sudah waktunya.

 

by blacksideofme

Heart

Apabila hati beriman dan Allah menitipkan cahaya kepadanya

dan Hati akan diperbolehkan melihat

dan Hati akan diperbolehkan mendengar

Dajjal hanya memiliki mata satu, yang berarti ia hanya mampu melihat hanya yang tampak pada matanya saja, mata kanannya buta, artinya bahwa “buta hatinya”

dan dajjal  dalam misinya, adalah membutakan hati manusia

akan datang dajjal dengan dua senjata, Api dan Sungai,

tetapi sungainya itu adalah api,

(barang siapa yang jatuh kedalam sungai akan bertambah dosanya)

dan begitupun sebaliknya

Api itu adalah sungai yang sejuk airnya

(barang siapa yang jatuh ke api akan dibebaskan dosanya)

— maksudnya seperti ini —

dajjal akan mebutakan hati manusia

apa yang tampak pada manusia itu baik padahal sebenarnya itu adalah dosa baginya, dan hal-hal yang tampak baik ini adalah hal-hal yang sangat disenangi oleh manusia, berupa kenikmatan duniawi.

inilah yang berusaha media tampilkan kepada kita untuk membutakan kita, diperlihatkanlah oleh media itu hal-hal yang mengggiurkan hingga kita terjatuh dalam angan-angan untuk meraihnya,

dan apa yang tampak pada manusia itu buruk padahal sebenarnya itu adalah pahala baginya, ketika kita sami’na wa at’ana, akan kah jalan itu terlampui dengan mudah.

—hanya hati yang diberikan nur lah yang mampu melihatnya—

hanya orang-orang mukmin yang mempu membedakan dajjal, karena orang-orang mukmin melihat dan mendengar dengan hati.

jadi bagaimana mendapatkan cahaya itu untuk hati kita ?

jawabanya adalah :

ketika hati kembali kepada Allah

ketika hati berserah diri kepada Allah

ketika hati berkata :” aku hidup karena-Mu, aku mati karena-Mu” (Al-An’am 6:162)

dan Allah akan menitipkan nur kepada hati itu.

dan ia akan melihat dengan nur yang telah Allah titipkan.

“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)

kita manusia biasa, tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi esok harinya kepada kita…

begitu indah kita merencanakan hal yang baik untuk kita, dengan sangat-sangat matang. Akankah kita tahu rencana yang kita rancang itu baik untuk kita kedepannya…??

ketika rencana itu gagal, terkadang hanya kecewaan yang ada, hingga menimbulkan benci atas kenyataan yang ada… Ingatlah kita manusia biasa… pernah kah kita bayangkan jika hal itu terlaksana akan menimbulkan hal yang buruk bagi kita mlebihi kekecewaan yang akan kita rasakan saat halitu terlaksana.

jangan lah membenci hal yang tak terkabul setelah kita rencanakan….” Seseungguhnya Allah Maha Mengetahui..”

Semoga kepedihan dapat membuat kita merasakan arti sebuah kebahagian, diberinya cobaan untuk membuat kita kuat, cukup penderitaan untuk membuat kita menjadi manusia yang sesungguhnya, dan sebuah harapan untuk membuat kita berprasangka baik dalam menjalani kehidupan…

Al-Imam Fudhail bin ‘Iyyadh Rahimahullah berkata:
“Menangis itu bukanlah dengan tangisan mata (saja). Akan tetapi dengan menangisnya hati. Sungguh, ada seseorang yang terkadang kedua matanya menangis sementara hatinya mengeras. Karena tangisan seorang munafiq adalah dengan kepalanya, bukan dengan hatinya.”

” Sesungguhnya jiwa itu seperti kaca, sedangkan ilmu seperti lampu dan hikmah Allah laksana minyaknya. Bila lampu itu bercahaya, maka Anda tergolong HIDUP, Bila lampu menjadi gelap, maka Anda tergolong MATI.”

Kosong

Hari-hari,,,

ku melangkah, yang kurasa kosong…

kutertawa, yang kurasa kosong…

ku berjalan, yang kurasa kosong…

hari-hari yang kulalui, tak ada tanpa rasa kosong…

padahal aku berada ditengah-tengah keramaian..

kosong…