Mengeluh….Pikirkan…!!

1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidakdapat berbicara sama sekali.

2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.

Continue reading

“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)

kita manusia biasa, tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi esok harinya kepada kita…

begitu indah kita merencanakan hal yang baik untuk kita, dengan sangat-sangat matang. Akankah kita tahu rencana yang kita rancang itu baik untuk kita kedepannya…??

ketika rencana itu gagal, terkadang hanya kecewaan yang ada, hingga menimbulkan benci atas kenyataan yang ada… Ingatlah kita manusia biasa… pernah kah kita bayangkan jika hal itu terlaksana akan menimbulkan hal yang buruk bagi kita mlebihi kekecewaan yang akan kita rasakan saat halitu terlaksana.

jangan lah membenci hal yang tak terkabul setelah kita rencanakan….” Seseungguhnya Allah Maha Mengetahui..”

” SEBELUM TERLAMBAT “

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.

Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.

Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.

Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.

Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

Continue reading

Semoga kepedihan dapat membuat kita merasakan arti sebuah kebahagian, diberinya cobaan untuk membuat kita kuat, cukup penderitaan untuk membuat kita menjadi manusia yang sesungguhnya, dan sebuah harapan untuk membuat kita berprasangka baik dalam menjalani kehidupan…

Al-Imam Fudhail bin ‘Iyyadh Rahimahullah berkata:
“Menangis itu bukanlah dengan tangisan mata (saja). Akan tetapi dengan menangisnya hati. Sungguh, ada seseorang yang terkadang kedua matanya menangis sementara hatinya mengeras. Karena tangisan seorang munafiq adalah dengan kepalanya, bukan dengan hatinya.”

” Sesungguhnya jiwa itu seperti kaca, sedangkan ilmu seperti lampu dan hikmah Allah laksana minyaknya. Bila lampu itu bercahaya, maka Anda tergolong HIDUP, Bila lampu menjadi gelap, maka Anda tergolong MATI.”

” AIR MATA DAN CINTA “

Cinta membuat apa yang dicintai itu benar-benar masuk ke dalam lubuk hati. Bicara tentang lubuk hati, apalagi yang terdalam, pasti berkaitan dengan yang namanya kelembutan. Hati itu lembut sekali. Kalau sudah begini, cinta itu dekat dengan yang namanya air mata, dan akhirnya menangis. Makanya, orang yang sedang jatuh cinta, akan mudah menangis kalau mengingat kepada yang dicintainya, benar bukan?

Bicara mengenai menangis ada 2 cerita jaman dulu.

Cerita pertama.

Dulu, ada negeri kafir yang akan menyerang negeri Islam. Ketua kafir itu mengatur siasat. Sebelum menyerang, diselidiki dulu negeri Islam itu. Akhirnya, sang ketua mengutus seorang mata-mata ke negeri Islam tersebut. Si mata-mata menyamar menjadi orang Islam. Selanjutnya dia masuk ke negeri Islam itu. Penampilannya Islam, dengan janggut dan pernak pernik yang Islami.

Tiba-tiba dia bertemu dengan seorang anak muda yang sedang menangis di pojok dinding. Penasaran dengan hal tersebut, si mata-mata tadi mendekati anak muda itu. Dia bertanya, “Kenapa kamu nangis?” Jawab anak muda tadi, “Aku menangis karena tadi aku ketinggalan shalat berjama’ah di masjid.” Kagetlah si mata-mata itu. Lalu dia balik ke negerinya dan melapor kepada sang ketua. Dia menceritakan apa yang diliatnya di negeri Islam. Lalu sang ketua berkata, “OK, kita jangan menyerang Islam dulu. Tunggu kalau saatnya sudah tepat.”

Continue reading