Apabila hati beriman dan Allah menitipkan cahaya kepadanya
dan Hati akan diperbolehkan melihat
dan Hati akan diperbolehkan mendengar
Dajjal hanya memiliki mata satu, yang berarti ia hanya mampu melihat hanya yang tampak pada matanya saja, mata kanannya buta, artinya bahwa “buta hatinya”
dan dajjal dalam misinya, adalah membutakan hati manusia
akan datang dajjal dengan dua senjata, Api dan Sungai,
tetapi sungainya itu adalah api,
(barang siapa yang jatuh kedalam sungai akan bertambah dosanya)
dan begitupun sebaliknya
Api itu adalah sungai yang sejuk airnya
(barang siapa yang jatuh ke api akan dibebaskan dosanya)
— maksudnya seperti ini —
dajjal akan mebutakan hati manusia
apa yang tampak pada manusia itu baik padahal sebenarnya itu adalah dosa baginya, dan hal-hal yang tampak baik ini adalah hal-hal yang sangat disenangi oleh manusia, berupa kenikmatan duniawi.
inilah yang berusaha media tampilkan kepada kita untuk membutakan kita, diperlihatkanlah oleh media itu hal-hal yang mengggiurkan hingga kita terjatuh dalam angan-angan untuk meraihnya,
dan apa yang tampak pada manusia itu buruk padahal sebenarnya itu adalah pahala baginya, ketika kita sami’na wa at’ana, akan kah jalan itu terlampui dengan mudah.
—hanya hati yang diberikan nur lah yang mampu melihatnya—
hanya orang-orang mukmin yang mempu membedakan dajjal, karena orang-orang mukmin melihat dan mendengar dengan hati.
jadi bagaimana mendapatkan cahaya itu untuk hati kita ?
jawabanya adalah :
ketika hati kembali kepada Allah
ketika hati berserah diri kepada Allah
ketika hati berkata :” aku hidup karena-Mu, aku mati karena-Mu” (Al-An’am 6:162)
dan Allah akan menitipkan nur kepada hati itu.
dan ia akan melihat dengan nur yang telah Allah titipkan.